Bapak Ibu yang terhormat, ijinkan saya NOPIDHA ARDYANSAH, S.Pd dari SMP NEGERI 7 PURWOKERTO untuk mereview
materi IPS SMP Kelas IX dari portal rumahbelajar.id yaitu "Mengenal Tokoh-Tokoh Awal Kemerdekaan dan Reformasi.
Penulis naskah : Ita Utari, Pengkaji Materi : Eko Siswanto, Pengkaji Media : Afidah Indranurwati, Pemrogram, Animator, dan Disain Grafis : Tim Pustekom Kemdikbud 2016.
Perhatikan gambar dibawah ini!
Tahukah kalian siapakah tokoh yang terdapat pada gambar di atas? tokoh tersebut adalah bapak proklamator Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Kedua tokoh tersebut merupakan tokoh yang sangat berperan dalam kemerdekaan Indonesia. Soekarno-Hatta adalah tokoh yang membacakan teks proklamasi Indonesia atas nama bangsa Indonesia. Selain kedua tokoh tersebut masih banyak tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia hingga masa reformasi. Untuk lebih memahami materi tentang tokoh-tokoh awal kemerdekaan hingga masa reformasi pelajari materi berikut ini!
Indikator
Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian dapat:
- Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan pada masa awal kemerdekaan
- Menjelaskan peran tokoh-tokoh pada masa reformasi.
Latarbelakang lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh sekutu yang diketuai oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima Jepang. Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945 bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki Jepang.
Hal ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang.
Dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang baik golongan tua maupun golongan muda menginginkan secepatnya dilakukan proklamasi kemerdekaan. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam bahasa Jepang disebut “Dokuritsu Junbi Linkai”
Hanya saja mengenai cara melaksanaannya terdapat perbedaan pendapat diantara para pejuang. Pejuang golongan muda antara lain terdiri dari (Sukarni, Adam Malik, Kusnaini, Syarir, Soedarsono, Soepono, Chaerul Saleh) menghendaki kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang golongan tua sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.
Para pejuang golongan muda tidak menyetujui rapat itu, dan menganggap PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian Jepang.
Pada saat itu para pejuang golongan muda kehilangan kesabaran kemudian mereka menculik Soekarno dan Hatta serta membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Tujuan penculikan itu adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang serta siap menanggung risikonya. Sementara itu di Jakarta, golongan muda yang diwakili Wikana, dan golongan tua yang diwakili Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta.
Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau Boulevard (sekarang menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan teks proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda berkumpul di sana antara lain B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh, untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi.
Kalimat pertama teks Proklamasi adalah saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan kalimat terakhir disarankan oleh Mohammad Hatta. Ir. Soekarno menulis teks naskah “Proklamasi Klad”, yang isinya sebagai berikut :
Kemudian, Mohamad Ibnu Sayuti Melik mengetik teks naskah proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik”, yang isinya adalah sebagai berikut :
Pagi hari tanggal 17 Agustus 1945, di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat pada jam 10 pagi waktu Indonesia bagian barat, Soekarno yang didampingi Moh. Hatta membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan disambung pidato singkat tanpa teks.
Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan oleh seorang prajurit PETA yaitu Latief Hendraningrat dibantu oleh Soehoed dan seorang pemudi membawa nampan berisi bendera Merah Putih. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Tokoh – tokoh pada awal kemerdekaan negara Indonesia diantaranya
- Ir. Soekarno
- Drs. Moh. Hatta
- Mr. Achmad Subardjo
- Laksamana maeda
- Sukarni
- Fatmawati
- Sayuti Melik
- BM. Diah
- Latif, Suhud, Trimurti
- Frans Mendur
Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, adanya perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya yang lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan dan persaudaraan.
Gerakan Reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan. Krisis politik, ekonomi, hukum dan krisis sosial merupakan faktor-faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi.
Kronologi reformasi indonesia tahun 1998 – Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998 ternyata kondisi bangsa dan negara semakin tidak membaik. Perekonomian juga tidak mengalami pertumbuhan, akibatnya muncul masalah-masalah sosial. Dengan kondisi seperti itu mengundang keprihatinan rakyat, yang akhirnya memasuki bulan Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah mulai mengadakan demonstrasi.
Mahasiswa kemudian menyusun agenda reformasi yang isinya sebagai berikut :
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
- Amandemen UUD 1945.
- Penghapusan dwifungsi ABRI.
- Otonomi daerah yang seluas-luasnya.
- Supremasi hukum.
- Pemerintahan yang bersih dari KKN.
Kronologi reformasi Indonesia tahun 1998 – Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998 ternyata kondisi bangsa dan negara semakin tidak membaik. Perekonomian juga tidak mengalami pertumbuhan, akibatnya muncul masalah-masalah sosial. Dengan kondisi seperti itu mengundang keprihatinan rakyat, yang akhirnya memasuki bulan Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah mulai mengadakan demonstrasi.
Mahasiswa kemudian menyusun agenda reformasi yang isinya sebagai berikut :
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
- Amandemen UUD 1945.
- Penghapusan dwifungsi ABRI.
- Otonomi daerah yang seluas-luasnya.
- Supremasi hukum.
- Pemerintahan yang bersih dari KKN.
Dengan banyaknya aksi demonstrasi, membuat aparat keamanan kewalahan dan bertindak keras terhadap aksi tersebut. Akibatnya bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan tidak dapat dicegah. Pada tanggal 12 Mei 1998 mahasiswa berdemonstrasi di Universitas Trisakti. Aksi damai tersebut berubah menjadi insiden bentrokan dengan aparat ketika mahasiswa ingin melakukan long march menuju gedung DPR/MPR.
Kejadian Tri Sakti tersebut memicu terjadinya kerusuhan massa pada tanggal 13 dan 14 Mei di Jakarta dan sekitarnya. Tragedi kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998 ini merupakan titik kulminasi depresi masyarakat akibat krisis ekonomi Indonesia.
Akibat adanya desakan dari para mahasiswa dan masyarakat, serta mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara, pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 19.06 WIB Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi presiden Republik Indonesia. Bertempat di Credential Room, Istana Negara Jakarta dengan disaksikan oleh Mahkamah Agung.
Peristiwa pengunduran Presiden Suharto dapat dilihat pada link video berikut:
Soeharto mengakhiri jabatannya sebagai Presiden RI. Naskah pengunduran diri Presiden Soeharto ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra dengan judul “Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden RI”. Segera setelah Soeharto mengundurkan diri, Mahkamah Agung mengambil sumpah Baharuddin Jusuf Habibie sebagai presiden yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden.
Pengalihan kekuasaan tersebut sesuai dengan pasal 8 UUD 1945 yang berbunyi “Jika Presiden Mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh wakil presiden sampai habis waktunya“.
Momentum turunnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 ini mengakhiri pemerintahan Orde Baru yang telah berlangsung selama 32 tahun di Republik Indonesia.
Adapun Tokoh-tokoh Reformasi yaitu
- BJ. Habibie
- Abdurahman Wahid
- Megawati Soekarno Putri
- Amien Rais
- Akbar Tanjung
Daftar Pustaka
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2013.Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial VII.Jakarta.Politeknik Negeri Media Kreatif.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2013.Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial VII.Jakarta.Politeknik Negeri Media Kreatif.
Link Terkait materi :
- http://www.kaskus.co.id/thread/520db1a7f8ca17f266000004/tokoh-tokoh-yang-berperan-dalam-proklamasi-kemerdekaan-indonesia/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia
- https://id.wikisource.org/wiki/Pernyataan_Pengunduran_Diri_Soeharto
- http://www.sejarah-negara.com/kronologi-reformasi-indonesia-tahun-1998/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok
Berdasarkan materi IPS SMP Kelas IX tersebut yang diopsting dalam konten rumahbelajar.id , review saya antara lain:
- Materi dan sumber belajar sudah sangat jelas dan lengkap yang disampaikan, sudah bagus disertai dengan foto dan video juga animasi latihan soal 1 dan 2, dan juga Tes. Dan sangat bermanfaat bagi siswa juga guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
- Tetapi untuk “animasi latihan soal 1 dan 2 juga tes”, sebaiknya “disertai batas waktu pengerjaan soal” dan lebih bagus lagi jika “animasi latihan soal juga tes diberi backsound lagu pendidikan”. Sehingga siswa/user akan mengetahui batas waktu pengerjaan soal, kapan mulai dan kapan selesei.
- Pada bagian pendahuluan, tata bahasa ” tertulis bapak proklamator Indonesia”, seharusnya “Bapak Prokamator Indonesia”.
- Pada bagian indikator, kata ” kalian ” seharusnya ditulis ” peserta didik “.
- Pada bagian materi : “gambar bom atom Hirosima dan Nagasaki”, sebaiknya dilengkapi dengan “video jatuhnya bom atom di Hirosima dan Nagasaki”. kemudian Bahasa Jepangnya PPKI tertulis ” Dokuritsu Jumbi Linkai” seharusnya Dokuritsu Junbi Inkai”. Selanjutnya penulisan nama “Syarir” tidak lengkap, seharusnya “Sutan Syahrir”.
- Masih bagian materi, tertulis “pada hari tanggal 17 Agustus 1945″ seharusnya tertulis ” pada Hari Jumat Tanggal 17 Agustus 1945″. Penulisan “Bu Fatmawati seharusnya “Ibu Fatmawati”. Juga penulisan “indonesia dan Suharto” seharusnya “Indonesia dan Soeharto”, menggunakan huruf kapital dan ejaan lama.
- Kemudian dalam Daftar Pustaka tertulis : (1) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2013.Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial VII.Jakarta.Politeknik Negeri Media Kreatif. (2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.2013.Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial VII.Jakarta.Politeknik Negeri Media Kreatif. Seharusnya tertulis” Buku Guru dan Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial IX“.
Demikian Bapak Ibu review saya mengenai materi ” Mengenal Tokoh-Tokoh Awal Kemerdekaan dan Reformasi “. Jika ingin memberikan kritik, saran dan masukan dapat disampaikan pada kolom komentar. Terima kasih
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق